Hubungan Dukungan Sosial dan Kondisi Kerja dengan Subjective Well-Being pada Pegawai Kantor Camat Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang

Venny Effridawanty Manurung, Emma Fauziah Saragih

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dan kondisi kerja dengan subjective well-being pada Pegawai Kantor Camat Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan populasi penelitian adalah Pegawai Kantor Camat Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang berjumlah 149 Orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampling terpilih sebanyak 56 orang pegawai. Instrumen yang digunakan adalah instrument dukungan sosial, kondisi kerja dan subjective well being. Analisis data penelitian menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan subjective well-being yang ditunjukkan oleh rx1y=0,065 dan p>0,01 yaitu p=0,635. Kemudian (2) ada hubungan yang signifikan kondisi kerja dengan subjective well-being, yang ditunjukkan oleh koefisien rx2y=0,682 dan p<0,01 yaitu p=0,000. Kemudian (3) ada hubungan yang signifikan dukungan sosial dan kondisi kerja dengan subjective well being yang ditunjukkan oleh koefisien F=23,237 dan R (koefisien regresi)=0,684 sedangkan R2=0,467 dengan p<0,05 yaitu p=0,000 yang artinya semakin tinggi tingkat dukungan sosial dan kondisi kerja maka semakin tinggi subjective well being. Sebaliknya semakin rendah tingkat dukungan sosial dan kondisi kerja maka semakin rendah subjective well being.

Keywords


Dukungan Sosial; Kondisi Kerja; Subjective Well-Being.

Full Text:

PDF

References


Cotton, P., & Hart, P. M. (2003). Occupational wellbeing and performance: A review of organisational health research. Australian Psychologist, 38(2), 118–127. https://doi.org/10.1080/00050060310001707117

Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Personality, Culture, and Subjective Well-Being: Emotional and Cognitive Evaluations of Life. Annual Review of Psychology, 54(1), 403–425. https://doi.org/10.1146/annurev.psych.54.101601.145056

Henderson, L., & Knight, T. (2012). Integrating the hedonic and eudaimonic perspectives to more comprehensively understand wellbeing and pathways to wellbeing. International Journal of Wellbeing, 2(3), 196–221. https://doi.org/10.5502/ijw.v2i3.3

Kaswan. (2017). Psikologi industri & organisasi: Mengembangkan perilaku produktif dan mewujudkan kesejahteraan pegawai di tempat kerja. Alfabeta.

Keyes, C. L. M. (2006). Subjective Well-Being in Mental Health and Human Development Research Worldwide: An Introduction. Social Indicators Research, 77(1), 1–10. https://doi.org/10.1007/s11205-005-5550-3

Lyubomirsky, S., King, L., & Diener, E. (2005). The Benefits of Frequent Positive Affect: Does Happiness Lead to Success? Psychological Bulletin, 131(6), 803–855. https://doi.org/10.1037/0033-2909.131.6.803

Mangkunegara, A. P. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan / Mangkunegara, Anwar Prabu | Electronic Library IT Telkom Surabaya. https://elit.ittelkom-sby.ac.id/opac/detail-opac?id=1490

Reuters. (2020, October 7). Indonesian police fire water cannons at protesters rallying against jobs law. CNN. https://www.cnn.com/2020/10/06/asia/indonesia-jobs-law-protests-intl-hnk/index.html

Robbins, S. P., & Judge, T. (2013). Organizational behavior (15th ed). Pearson.

Sarafino, E. P. (2015). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. 2015.

Suma’mur, A. (2020). Higiene perusahaan dan kesehatan kerja (HIPERKES). Universitas Indonesia Library; Sagung Seto. https://lib.ui.ac.id

Topuz, C. (2014). SUBJECTIVE WELL BEING LEVELS OF UNIVERSITY STUDENTS. 4(3).

Weiten, W. (2010). Psychology: Themes and Variations, Briefer Edition (with Concept Charts) | Wayne Weiten | download on Z-Library. https://singlelogin.re/book/1191132/b17ee7/psychology-themes-and-variations-briefer-edition-with-concept-charts.html




DOI: https://doi.org/10.51849/ig.v4i3.311

Refbacks

  • There are currently no refbacks.