Regulasi Emosi Ibu Tunggal Yang Suaminya Mendadak Berpulang

Irene Priskila Palinata, Rudangta Arianti

Abstract


Regulasi emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosinya, mengelola emosi tersebut, dan mengekspresikannya secara tepat dan sesuai dengan situasi. Regulasi emosi melibatkan pengendalian diri dan kemampuan menyesuaikan reaksi emosional agar tetap efektif dalam berbagai situasi sosial maupun pribadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui regulasi emosi ibu tunggal yang suaminya mendadak berpulang, terkhususnya pada ibu tunggal yang memiliki anak yang berusia 18-27 tahun, usia kematian suami maksimal 10 tahun, tidak memiliki pekerjaan sebelum di tinggal suami, dan berdomisili di Alor (NTT). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menujukkan bahwa individu yang mampu meregulasi emosi dengan baik dapat mengelola perasaan negatif. Sebaliknya individu yang kurang mampu mengelola emosi cenderung terbebani oleh perasaan negatif.


Keywords


Kehilangan Mendadak; Ibu Tunggal; Regulasi Emosi.

Full Text:

PDF

References


Agustian, H. (2013). Gambaran Kehidupan Pasangan Yang Menikah Di Usia Muda Di Kabupaten Dharmasraya. SPEKTRUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS), 1(1), 205. https://doi.org/10.24036/spektrumpls.v1i1.1516

Aprilia, W. (2013). Resiliensi Dan Dukungan Sosial Pada Orang Tua Tunggal (Studi Kasus Pada Ibu Tunggal Di Samarinda). 1(3), 157–163.

Chanda, K., & Pujar, L. (2018). Stress and Psychological Wellbeing among Single parents. International Journal of Pure and Applied Bioscience, 6(4), 226–232.

Dziak, E., Janzen, B. L., & Muhajarine, N. (2010). Inequalities in the psychological well-being of employed, single and partnered mothers: The role of psychosocial work quality and work-family conflict. International Journal for Equity in Health, 9, 2–9. https://doi.org/10.1186/1475-9276-9-6

Fancy, C. (2016). Single Parenting : A Challenge To The Family In The Contemporary Society. IOSR Journal of Humanities And Social Science, 21(10), 31–37. https://doi.org/10.9790/0837-2110063137

Gross, J. J. & Thompson, R. A. (2007). Emotion Regulation: Conceptual Foundations. In J. J. Gross (Ed.), Handbook of Emotion Regulation (pp. 3–24). New York :Guilford Press.

Gross, J. J., & John, O. P. (2003). Individual Differences in Two Emotion Regulation Processes: Implications for Affect, Relationships, and Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology, 85(2), 348–362. https://doi.org/10.1037/0022-3514.85.2.348

Hanum, F. F. (2019). Regulasi Emosi Single Parent Sebagai Kepala Keluarga Di Dusun Seturan Caturtunggal Depok Sleman. Doctoral Dissertation, Uin Sunan Kalijaga.

Hasanah, T. D. U., & Widuri, E. L. (2014). Regulasi Emosi Pada Ibu Single Parent. Jurnal Psikologi Integratif, 2, 86–92.

Khairani, R., & Putri, D. E. (2020). Kematangan Emosi pada Pria dan Wanita dalam Berumah Tangga. Jurnal Psikologi Gunadarma, 1(2), 136–139.

Lutfianawati, D., Putri, A. M., Junaidi., Wijayanti, T., Vina, K. O. (2023). Pelatihan Regulasi Emosi Pada Mahasiswa Baru. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(9):

-3622,

Mariana, D., Tambunan, E. M., & Salim, S. (2022). Gambaran Regulasi Emosi Pada Ibu Single Parent The Emotion Regulation in Single Parent Mother. 3(3), 194–203.

Mary, T. C. (2015). E-Book Psychiatric Mental Health Nursing Concepts of Care in Evidence-Based Practice.

Meier, A., Musick, K., Flood, S., & Dunifon, R. (2016). Mothering experiences: How single parenthood and employment structure the emotional valence of parenting. Demography, 53(3), 649-674.

Miles, B. Mathew; Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. In Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta : Universitas Indonesia.

Mrinde, N. J. (2014). Challenges that single parented students face in attaining secondary school education in Kinondoni Municipal Dar-es-Salaam. Unpublished dissertation. Open University of Tanzania: Tanzania.

Mudrikah. (2017). Regulasi Emosi Ditinjau Dari Suku Batak Toba Dan Suku Jawa.

Papalia, D. E., S. W., & Feldman, R. D. (2008). (2008). Human development:perkembangan manusia.

Putri, D. R. (2020). Implementasi Regulasi Emosi dalam Meningkatkan Efikasi diri Difabel. At-Taujih : Bimbingan Dan Konseling Islam, 3(2), 70. https://doi.org/10.22373/taujih.v3i2.8241

Rahmawati, D., Hardjajani, T., & Karyanta, N. A. (2015). Meningkatkan Kemampuan Regulasi Emosi dengan Menggunakan Menulis Catatan Harian pada Mahasiswa Psikologi UNS yang sedang Mengerjakan Skripsi. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 3(4), 220.

Sari, P. P., Sumardi, & Mulyadi, S. (2020). Terhadap Perkembangan Emosional Anak Usia Dini. Jurnal PAUD Agapedia, 4(1), 157–170.

Silaen, A. C., & Dewi, K. S. (2015). Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Asertivitas (Studi Korelasi pada Siswa di SMA Negeri 9 Semarang). Jurnal EMPATI, 4(2), 175–181. https://doi.org/10.14710/empati.2015.14912

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alphabet.




DOI: https://doi.org/10.51849/sl.v4i3.325

Refbacks

  • There are currently no refbacks.